
Pesan dari 78 Tahun yang Lalu Bagi Pemuda Bangsa Hari Ini
Oleh : Muhammad Shiddiq Arseto
(Alumni Angkatan VII Ma’had ‘Aly Darul Ulum Litahfizhil Qur’an Bogor)
Sebagai salah satu rakyat dari bangsa yang besar dan juga bangsa yang menghargai perjuangan para pahlawannya, sudah sepantasnya bagi kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dengan kehendak-Nya lah kita dapat merasakan kebahagian sebagai bangsa yang merdeka.
17 Agustus 1945, di pagi hari yang cerah itu Sang Proklamator Ir.Soekarno membacakan naskah Proklamasi, sebagai penanda bahwa negara Indonesia telah Merdeka atau bebas dari cengkraman Negara Asing.
Kini, 78 tahun sudah peristiwa bersejarah itu berlalu. Masih ingatkah kita atau bahkan kita sudah lupa jasa para pahlawan kita?
Terkadang, kita terlalu bahagia dengan perayaan-perayaan kemerdekaan Negara kita. Sampai-sampai kita lupa untuk mendoakan para pahlawan kita. Dan dikarenakan terlalu bahagia juga, kita lupa untuk mengambil ibroh atau pelajaran dari perjuangan para pahlawan kita, inilah sebenarnya yang menjadi tujuan diperingatinya hari kemerdekaan Indonesia. Bukan sekadar seru-seruan belaka, akan tetapi agar kita dapat mengingat perjuangan pahlawan kita dalam memperjuangkan Kemerdekaan dan mengambil pelajaran dari perjuangan tersebut.
Perjuangan Para Pahlawan Indonesia
Kalau bercerita tentang perjuangan para pahlawan kita, tentu terlalu panjang untuk menceritakannya. Karena kita telah mengetahui bahwa Indonesia dijajah selama ±350 tahun, mulai dari Belanda, Portugis, dan juga Jepang. Saling bahu-membahu dalam menyengsarakan pribumi serta mengeruk hasil kekayaan tanah air Indonesia.
Namun, para pendahulu kita yang cinta akan tanah kelahirannya yaitu Negara Indonesia, tidak tinggal diam. Mereka berjuang melawan penjajah yang berlaku tidak adil dan berlaku sewenang-wenang. ±350 tahun para pendahulu kita berjuang, turun temurun, dari generasi ke generasi. Pantang menyerah dan tidak sekalipun merasa gagal. Tenaga, harta, dan jiwa dikorbankan untuk mencapai satu tujuan yang besar yaitu tegaknya keadilan dan merdeka Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Alasan Perjuangan
Banyak alasan yang mendasari para pahlawan kita untuk terus berjuang. Dan pastinya alasan terbesar yang mendasari sebuah perjuangan adalah besarnya rasa cintaterhadap bangsanya sendiri. Kencintaan yang besar inilah yang membuat para pahlawan kita tak gentar menghadapi penjajah meski dengan senjata yang seadanya.
Cinta yang tulus dari hati itu menghadirkan rasa rela berkorban, cinta yang tulus juga menghilangkan sifat pengkhianatan. Dan sekarang kita telah mengetahui cinta yang tulus tersebut melahirkan para ksatria sejati yaitu para pahlawan Indonesia.
Pesan Untuk Para Pemuda Indonesia
Seakan-akan pada hari ini para pahlawan kita berkata ,”wahai para pemuda Indonesia cintailah tujuan besar kalian masing-masing. Lewatilah segala prosesnya dengan berdo’a dan juga berusaha, dan yakinlah dengan itu kalian pasti akan menggapai tujuan kalian itu. Lihat kami para pendahulu kalian 350 tahun kami berjuang, tidak menyerah dan terus optimis demi Kemerdekaan Negara yang kita cintai ini. Dan pada akhirnya, perjuangan 350 tahun itu terbayar juga pada 17 agustus 1945.”
Ingat teman !!, kita adalah cucu-cucu dari para ksatria masa lalu. Semangat pantang menyerah dan optimisme mengalir di darah daging kita. Jangan menyerah, tegakkanlah pandanganmu ke depan, perjuangan kita masih panjang.
Siapapun kita, apapun profesinya, kita adalah pemuda-pemudi Bangsa Indonesia. Dan untuk para pelajar, para santri, teruslah belajar dengan giat, pegang teguh nilai-nilai ajaran agama. Karena dengan gema takbirlah Indonesia mencapai kemerdekaannya.
Salah satu pahlawan kita K.H. Buya Hamka pernah berkata :
“ Jangan takut jatuh, karena yang tidak memanjatlah yang tidak terjatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah ke-dua”.