Penutupan Daurah Tahsin dan Pemberian Sanad Angkatan VII
Seluruh mahasantri mengikuti kegiatan penutupan daurah tahsin dan penyerahan ijazah sanad manzhumah Tuhfathul Athfal, tepat setelah tiga bulan lamanya mereka mengikuti serangkaian pembekalan sebelum masuk masa menghafal Al-Qur’an.
Acara yang dimulai sejak pukul sembilan pagi itu, dihadiri oleh para asatidzah warga pesantren dan beberapa tamu undangan.
Hadir pula dalam acara tersebut, Syaikh Muthi’ Dabwn Al-‘Usali, sebagai salah satu pembimbing materi tahsin dan pemberi sanad kepada para mahasantri.
Sebelumnya, menjelang berakhirnya masa daurah, para santri telah menyetorkan hafalan matan Tuhfathul Athfal di hadapan syaikh Muthi’. Dan telah diuji secara lisan maupun tulisan.
Sebagai informasi juga, selama tiga bulan terhitung sejak bulan Agustus lalu, para santri sudah diintensifkan mengikuti beberapa materi daurah.
Diantaranya bimbingan menghafal matan Tuhfathul Athfal, Muqaddimah Jazariyyah, sekaligus syarhnya, bimbingan tahsin bacaan Al-Qur’an dengan metode talaqqi dari pengajar bersanad.
Dan bimbingan adab melalui kajian rutin membahas kitab Ta’limul Muta’allim.
“Diharapkan, penutupan daurah bukanlah menjadi pertanda berakhirnya masa belajar kita untuk terus meningkatkan kualitas bacaan. Akan tetapi, menjadi pemacu untuk terus mendalami dan sekaligus penerapannya dalam proses berinteraksi bersama Al-Qur’an”.
Begitulah nasihat yang disampaikan direktur ma’had, Ustadz Muhammad Wahyuddin saat mengisi sambutan.
Ustadz Ayyub Ibadurrahman, selaku ketua panitia daurah juga tak lupa mengingatkan kepada para santri dan para hadirin dalam acara tersebut tentang pentingnya mengawali proses belajar Al-Qur’an dari perbaikan bacaan atau tahsin.